Langsung ke konten utama

BERTUMBUH MENJADI IBU RUMAH TANGGA BAHAGIA dan BERDAYA BERSAMA APLIKASI SUPER


Setiap kali membaca caption yang ada dalam gambar di atas, bawaannya ingin tertawa saja. Bagaimana tidak, ilustrasi visual yang tersaji dalam gambar tersebut sangat mewakili apa yang saya rasakan sepanjang lima tahun usia pernikahan saya. Ya, bahwa menjadi ibu rumah tangga ternyata tidak sesederhana yang ada dalam pikiran. Awalnya saya berpikir bahwa selepas resign dari pekerjaan sebelumnya, untuk kemudian banting kemudi meneguhkan hati menjadi ibu rumah tangga sejati adalah sebuah solusi indah yang saya ambil. Membayangkan masa-masa yang saya lalui nantinya akan sangat berwarna dan penuh semangat. Membersamai suami dan buah hati menjadi goal tersendiri yang ingin saya ciptakan dalam kehidupan rumah tangga saya nanti. Sesederhana itu. Namun sayangnya, hidup tak sesimpel itu, Ferguso. Riak gelombang dalam rumah tangga yang hanya berada dalam angan-angan, mampir sebentar saja di benak saya lewat petuah para orangtua yang diperdengarkan di telinga saya menjelang hari H pernikahan. Hingga akhirnya, boom !!! Gelombang itu menghampiri juga untuk menguji ketahanan bahtera yang kami tumpangi di awal pernikahan. Hidup nomaden dari satu kota ke kota lainnya, hingga memutuskan merantau ke Pulau Sumatera bersama suami dan bayi kecil kami yang berusia empat bulan kala itu, menjadi pengalaman tak terlupakan dalam perjalanan hidup saya. Hamdalah terucap selalu untuk setiap episode perjalanan yang telah dilalui.

Kini lima tahun telah terlewati dan tentunya perjalanan masih terlampau panjang untuk diukur hari ini. Saya masih menanti kejutan-kejutan indah dari Sang Pencipta agar semakin kokoh dan mantap perjalanan rasa yang akan saya lalui bersama keluarga kecil saya nantinya. Hamdalah sekali lagi karena sudah menginjakkan kaki kembali di tanah kelahiran saya di Malang. Dan justru berkaca dari lima tahun pertama momen rawan dalam pernikahan (mengutip kata sebagian besar orang), menjadi titik balik saya untuk merefleksi diri sejauh mana pencapaian saya selama ini, apakah sudah layak disebut sebagai ibu rumah tangga yang baik atau tidak. Semakin saya merenung, semakin terurai satu persatu simpul dalam otak ini. Hingga sampailah saya di satu titik kesimpulan bahwa ternyata menjadi ibu rumah tangga itu tidak sesederhana yang ada dalam bayangan. Bila dianalogikan dengan istilah sebuah anekdot, dimana menjadi ibu rumah tangga ternyata tidak seSEDERHANA tulisan di rumah makan Padang. Iya, menjalani peran tersebut ternyata membutuhkan ilmu juga, yang harus dipelajari secara berkelanjutan seumur hidup. Tentang bagaimana menjalani peran sebagai seorang istri sekaligus ibu, meliputi rutinitas menyiapkan kebutuhan utama para penghuni rumah seperti menyiapkan kebutuhan makan sehari-hari, pendidikan si buah hati termasuk segudang tugas domestik lain dalam rumah tangga yang boleh dibilang tak pernah ada habisnya. Pun tentang menjadi kompas dalam bahtera di kala sang nahkoda sedang berada dalam situasi hilang arah. Itu artinya secara tidak tertulis seorang ibu rumah tangga dituntut harus bisa menjadi stabilisator alias penyeimbang bila pasangan hidup sedang berada di fase titik nadirnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan harus menjalani peran sebagai tulang punggung keluarga. Oleh karenanya, bila ditanya siapa superhero dalam negeri versi saya, maka saya akan mantap menjawab ibu rumah tangga adalah superhero yang terlintas dalam pikiran saya saat ini juga. Tentunya tanpa mendiskreditkan peran superhero yang lain yaa… (baik itu guru, dokter, pun dengan pahlawan nasional lainnya).

Menjalani peran tersebut juga membawa kita pada satu situasi harus sigap dalam menyikapi tantangan yang ada. Apalagi di era milenial yang serba digital, kita sebagai ibu rumah tangga dituntut untuk cakap secara teknologi dewasa ini. Kabar baiknya, ada satu aplikasi canggih yang memudahkan para ibu rumah tangga dalam mengakomodir segala kebutuhan sehari-hari. Aplikasi Super namanya. Yaitu sebuah aplikasi digital yang diperuntukkan untuk para agen reseller yang menjual sembako dan aneka kebutuhan lainnya di kota kecil dan daerah-daerah. Dalam perkembangannya, saat ini Aplikasi Super siap menjangkau pesanan dari dan ke area Jawa Timur (meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Jombang, Lamongan, Tuban, Malang, Batu, Kediri, Bojonegoro, Pasuruan, Jember, Lumajang, Bondowoso, Madura) dan Makassar. Harapan saya semoga ke depannya bisa menjangkau wilayah pemasaran yang lebih luas lagi, agar semakin banyak ibu rumah tangga yang terbantu dengan adanya aplikasi ini.

APLIKASI SUPER, SOLUSI CERDAS PARA IBU di RUMAH
(Sumber Foto : Google Play Store)
Seperti namanya, Aplikasi Super juga mengajak putra putri daerah untuk bergabung menjadi Super Agen, dan mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara menjual berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari, mulai dari beras, bahan dapur, hingga kebutuhan rumah tangga kepada komunitasnya. Super sekali bukan? Sebagai penyelenggara sistem elektronik yang telah terdaftar di Menkominfo, misi yang diusung oleh aplikasi ini adalah untuk meningkatkan perekonomian dan  kesejahteraan masyarakat, baik kepada agen atau toko kelontong sebagai pelanggan, maupun kepada masyarakat melalui distribusi barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Aplikasi ini juga menawarkan kenyamanan belanja dalam jumlah besar aneka macam barang kebutuhan pokok dan barang digital dalam satu aplikasi dengan bebas biaya pengiriman.

Lantas bagaimana caranya bergabung sebagai mitra atau reseller? Mudah saja. Install aplikasinya di Google Play Store dan ikuti langkah-langkah sesuai gambar di bawah ini.



(Sumber Foto : Google Play Store)
Menjalani keseharian sebagai ibu rumah tangga bukanlah sebuah pekerjaan rendahan. Justru sebaliknya, bisa jadi ladang prestisius sepanjang perjalanan hidup seorang wanita. Terhampar miliaran pahala di dalamnya. Apalagi di era milenial seperti sekarang ini. Segalanya serba dimudahkan dengan adanya teknologi. Aplikasi Super salah satunya. Saya semakin bersyukur bahwa peran saya menjadi terbantu dengan adanya aplikasi ini. Bertumbuh dan berdaya menjadi ibu rumah tangga yang cerdas adalah solusi ciamik yang akan membersamai hari-hari selanjutnya ke depan. Yuk, Moms segera install aplikasinya, tunggu apalagi? Kalau bukan sekarang, lantas kapan lagi? Yuk bisa yuk! Bertumbuh menjadi ibu rumah tangga yang bahagia dan berdaya bersama Aplikasi Super, Kita Bisa!

(Artikel ini diikutsertakan dalam Kontes Blog #SuperBercerita Surat Untuk Indonesia yang diselenggarakan oleh Aplikasi Super)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SENANDIKA BLOG SEUMUR JAGUNG

  Seketika aku tampak seperti manusia gua. Aku baru saja tahu ada riuh di luaran sana kala netra memandang lekat pada almanak. Bulan Oktober hari ke 27, ternyata menjadi peringatan "Hari Blogger Nasional" . Berjuta pernyataan "baru tahu, oh ternyata, oh begini" memenuhi cerebrumku. Laun namun pasti, beragam pernyataan itu bersatu menembus lobus frontalku dan terkunci dalam satu pernyataan ringkas : "Masih ada kesempatan untuk  berbagi kesan dan memperingati. Lepaskan saja euforianya dan menarilah dalam aksara bersama para punggawa literasi lainnya" . And voila .. Hari ini di penghujung bulan Oktober tahun 2021, sebuah tulisan sederhana nan receh tersaji di sela waktu membersamai dua balita mungil tercinta. Tentu saja dalam keterbatasan yang asyik. Mengapa begitu?. Mengenang perjalanan blogging dan menuliskannya kembali di sini membuat satu per satu memori terbuka dan merangkak keluar dari dalam kotak pandora. Aku mulai memberanikan diri menginterpretasik

METAMORFOSA MIMPI

(Sumber foto : pixabay) 🍁 DESEMBER 2003 Tetiba rasa ini ada. Mulanya sebiji saja. Sejuta sayang, terlambat kusadari hingga tunasnya berkecambah penuh di dasar hati. Geletarnya terasa bahkan hingga hampir seribu malam sejak detik ini. Aku terjatuh lantas menaruh rasa. Tak ada lagi awan yang mengabu, sebab semua hariku seketika berwarna biru. Sesederhana itu geletar rasa, bisa merubah mimpi buruk menjadi sebuah asa. Bila kalian tanya apa dan bagaimana mimpiku, dengan lantang akan kujawab : DIA ❤. 🍁  FEBRUARI 2006 (Sumber foto : pixabay) Sayonara kuucapkan pada kisah lama. Bak plot twist roman picisan. Hari ini mimpiku sedikit bergeser ke dalam bentuk ekspektasi. Membahagiakan yang terkasih dengan penghidupan yang lebih baik. Iya, senyuman ibunda layak menjadi juara. Kukejar mimpi seperti mengejar bayanganku sendiri. Tak mengapa. Selagi aku terus berusaha menghunjamkan 'akar'nya hingga menembus jauh ke dalam tanah, bukankah sah saja bila aku memiliki mimpi yang menjulang tinggi

SEJAUH MANA KITA LIBATKAN ALLAH DALAM HIDUP KITA?

(Sumber foto : IG @ninih.muthmainnah) Masih terekam jelas dalam ingatan, peristiwa ketika si kecil tetiba terjatuh lantas mengalami kejang hingga tak sadarkan diri. Detik kala itu berlalu sangat cepat, bak sebuah adegan film dengan sekali aba-aba take action tanpa cut dari sang sutradara. Menutup lembaran tahun dalam nuansa yang jauh dari kata indah. Melewati puncak tantrum si kecil di sebuah rumah sakit. Bersamaan dengan pekik suara terompet membelah hening malam, pertanda tahun 2021 telah berlalu dan berganti dengan ucapan selamat datang tahun 2022. Serupa antitesis dalam sebuah fragmen kejadian yang harus dilewati secara bersamaan sekaligus. Satu hal yang membekas dari peristiwa di penghujung tahun lalu, ketika tak satupun jalan keluar kutemui, ternyata hanya di pintuNya-lah tak pernah kutemui jalan buntu. Aku merajuk mengulang pinta dan doa. Sembari menegakkan ikhtiar secara maksimal, kunikmati waktu melambungkan bait-bait doa dalam kepasrahan yang paripurna. Bahwa permata jiwaku