Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

PUNCAK FESTIVAL PEREMPUAN 2021 HUT KOMUNITAS IBU-IBU DOYAN NULIS (IIDN) ke-11, PELUANG LITERASI di DUNIA DIGITAL

Pertama kali mengikuti ajang puncak Festival Perempuan 2021 dalam rangka peringatan HUT ke-11 Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis via platform zoom, membawa atmosfer baru dan pengalaman tak terlupakan dalam perjalanan literasi saya selama ini. Betapa tidak, acara yang dikemas dalam sharing session dengan tiga narasumber hebat, yakni Damar Aisyah, Mugniar Marakarma, dan Wiwin Pratiwanggini ini memberikan support dan motivasi besar bagi perkembangan literasi khususnya bagi ibu rumah tangga seperti saya. Acara dibuka oleh Alfa Kurnia yang didapuk menjadi host . Berlanjut pada sesi selanjutnya yakni pemaparan laporan pencapaian IIDN oleh Widyanti Yuliandari, selaku ketua umum IIDN. Widyanti Yuliandari Mbak Wid, begitu ia disapa, menguraikan detail awal perjalanannya bergabung dengan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Berawal di tahun 2017, tepatnya mendekati HUT IIDN ke-7 kala itu, ia diangkat menjadi ketua umum IIDN oleh Indari Mastuti, founder IIDN. Dalam perjalanan kepengurusan di p

MERANGKAI PUZZLE LITERASI di MOMEN HUT ke-11 KOMUNITAS IBU-IBU DOYAN NULIS (IIDN)

Mengenal komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN), bagi saya ibarat mengumpulkan kepingan puzzle dalam pencapaian sederhana saya selama hampir dua bulan terakhir ini. Betapa tidak, mungkin di antara semua para member dan pengagum komunitas ini, saya lah yang berada di urutan paling buncit dari daftar orang yang baru tahu dan mengenal IIDN sebagai komunitas literasi dalam negeri di mana semua pioner dan membernya digawangi oleh kaum perempuan. Cara Allah memperkenalkan saya dengan Komunitas IIDN ini begitu unik, karena semuanya berawal dari beberapa kebetulan yang tidak disengaja. Bermula dari membaca instagram story milik mbak Dian Farida Ismyama (@dianismyama), seorang lifestyle blogger sekaligus ibu dari tiga buah hati, di mana kebetulan saya adalah follower beliau. Beliau juga adalah salah seorang yang menginspirasi saya dalam membersamai tumbuh kembang dua balita saya, mengingat profesinya sebagai seorang penulis yang concern dengan dunia anak-anak dan telah menerbitkan sebuah buk

MENGOLAH SAMPAH PLASTIK MENJADI MEDIA TANAM

Pandemi Covid 19 memberikan hikmah positif tersendiri bagi bangsa ini. Salah satunya adalah mengajarkan kita untuk senantiasa produktif meskipun berada di dalam rumah. Masih tentang mengolah limbah sampah, kali ini saya bersama kakak perempuan saya memanfaatkan kemasan refill minyak goreng, mika bekas hantaran kue dan gelas air mineral yang semuanya berbahan plastik sebagai media tanam untuk membudidayakan tanaman sirih cina, cabe merah dan jeruk nipis. Kami menggunakan media tanam yang berbahan plastik karena kami sadar bahwa plastik termasuk sampah non organik dimana membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengurainya. Karenanya, mengapa tidak untuk memanfaatkannya sebagai media tanam, dalam rangka ikhtiar kita menjaga bumi agar tetap sehat.                                Cabe Merah  Cabe Merah dan Sawi Hijau Sawi Hijau Jeruk Nipis dan Sirih Cina Sirih Cina Well, sebagaimana yang kita lihat berurutan pada gambar, berjejer gelas air mineral bekas yang menjadi media tanam cabai merah

MANFAAT CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI MEDIA TANAM

Sampah masih menjadi masalah krusial di negara kita. Oleh karenanya, sebagai warga negara yang baik, kita memiliki peranan untuk menjaga bumi dari gunungan sampah yang bisa mengancam kelangsungan ekosistemnya. Sebagai bentuk langkah meminimalisir sampah berserakan di rumah, saya bersama kakak perempuan saya mengolah sampah sebagai media tanam yang berdaya guna tinggi dan memiliki manfaat jangka panjang.  Salah satunya dengan memanfaatkan sampah cangkang telur ayam untuk dijadikan sebagai media pembibitan tanaman bawang putih dan cabe merah. Seperti nampak pada foto, terdapat 16 buah cangkang telur  ayam yang sudah dijadikan media tanam. Adapun hal tersebut kami lakukan bukan tanpa alasan, mengingat bahwa cangkang telur ayam mengandung kalsium karbonat yang juga bisa berfungsi sebagai pupuk tanaman. Bila ketinggian tanaman sudah merampas ruang gerak di cangkang telur, maka tanaman tersebut siap untuk dipindahkan ke media tanam yang lebih lebar, yakni pot bunga. Namun jangan khawatir den

TULISAN PERTAMAKU

Adalah barisan aksara tanpa makna yang tergores di atas kertas, ubin bahkan dinding griya kala usiaku masih terbilang hijau dalam bilangan warna, seraya lidahku pun masih terbata dalam mengeja kata. Adalah mereka para malaikat berhati kesejukan embun bernama guru, memahat setiap kelemahan diri yang semula papa menjadi bisa. Tanpa pamrih. Sepenuh doa bersama cinta untuk beliau yang telah berjasa. Hingga warsa berganti dan melipat cerita lalu dengan sebuah pencapaian dalam fase bernama remaja. Hey sebentar, ada tunas rasa berkecambah di sebuah kotak pandora bernama hati. Ada pipi yang bersemu ranum buah jambu tatkala namanya berbisik di telingaku. Tak terhingga puluhan sajak tercipta sebab olehnya. Kala itu semua hari dalam seminggu menjadi berwarna biru. Ah, cinta memang selalu begitu. Dan hari ini kala masa menjejak langkah, lebih dari satu dasawarsa berlalu, aku menuliskan lagi kenangan itu dengan versi pribadi baru sebagai seorang belahan jiwa sekaligus ibu. Tersenyum ku mengingatnya

FENOMENA BIPANG AMBAWANG dan MOMENTUM TITIK BALIK MENTAL "HALAL AWARENESS" di INDONESIA

Dewasa ini fenomena halal haram tidak hanya mengacu pada perspektif sudut pandang agama Islam saja, melainkan perlahan namun pasti mulai mengakar secara komprehensif di hampir seluruh lini masa kehidupan. Hal tersebut bila ditelaah lebih jauh berkorelasi dengan adanya peran media sebagai wadah yang menjembatani terciptanya image halal haram menjadi lebih familiar dan jauh dari kesan agamis semata. Media juga berperan sebagai jendela informasi yang turut menjadi sarana kampanye gaya hidup halal di era digital seperti sekarang ini. Di sisi lain, gaya hidup halal (halal lifestyle) memang sedang menjadi primadona baik di kalangan negara-negara muslim maupun non muslim.  Satu dari sekian industri dalam industri halal global yakni industri makanan halal (halal food). Salah satunya menjelma ke dalam bentuk kuliner khas daerah seperti Bakpia khas Jogja, Brem asli Madiun, Pempek khas Palembang, Rendang yang berasal dari tanah Minang dan aneka kuliner asli daerah lainnya. Selain dalam rangka men