Ekspansi meraja
di atas tanah-tanah surga
rimbunan pokok sawit tercerabut paksa
terluka semesta
Tak kau lihatkah, kawan?
satwa primata itu memekik nyalang
gigil di tengah lautan bara
porak-poranda rupa habitatnya
Bulir oksigen melambai sayonara
bermetamorfosa ke dalam wajah emisi CO2
tunasnya malu-malu
tak menunggu masa
ia menguarkan harumnya
menembus lapis-lapis udara
Tengok di sana ibu pertiwiku
berselimut gulita kabut
tersengal dalam hela napas satu dua
ISPA menari di atas paru-paru anak cucunya
bilakah air bah turun dari atas sana?
sesederhana itu sebuah pinta
berulang dilangitkan dalam rapal doa
Duhai Tuan
tunai sudah syak wasangka ini
di atas luka ibuku segalanya dipersekusi
nasib rakyat apalagi
serupa komoditas suara
hingar bingar hanya fatamorgana
Duhai Puan
gaungnya laba sawit itu memekakkan telinga bukan?
nyaring sekali lantas membuat kalian alpa
dibuai singgasana bertilam sutra
Salam dari mimpi anak cucu ibuku
terhenti atas nama bising ambisi
terjajah di bawah atap rumahku sendiri
๐bagus sekali. Jadi menambah wawasan kosakata setelah baca puisi ini.
BalasHapusTerima kasih banyak mba Niken untuk apresiasinya ๐๐
HapusBikin prihatin ya emang urusan hutan itu.
BalasHapusYupp, banyak ironi terjadi di tengah hingar bingar proyek mega sawit di tanah air ๐
HapusYa Allah... Atas nama materi lantas rakyat dan juga alam mengalami siksa
BalasHapusBenar mba ๐. Illegal logging, deforestasi, rusaknya ekosistem hutan tempat tinggal satwa-satwa yg dilindungi, dan segudang masalah lain di belakangnya. Semoga ada langkah bijak pemerintah dan pihak terkait terkait hal tersebut. I hope so โค
HapusMasyaalloh... Infah sekali mbak. Diksinya bagus, pesannya juga sampai dengan baik. Kereeen
BalasHapusMasyaa Allah Tabarakallah โค Terima kasih banyak mba Widya untuk apresiasinya ๐๐
HapusWah, puisiny keren.
BalasHapusMasyaa Allah Tabarakallah, terima kasih banyak mba Atik ๐๐
HapusSajaknya keren banget kak. Dahulu saya suka banget baca puisi, sampai di ikutkan lomba baca puisi. Sekarang bacanya jadi menghayati juga hihihihi
BalasHapusWah, udah punya basic pecinta puisi mba Lailatul ๐ yuk bikin puisi juga, ini saya juga baru aktif nulis beberapa puisi, setelah lama vakum karena kesibukan rumah tangga dan faktor mati ide ๐. Semangat berkarya mba Lailatul ๐ช๐
HapusPrihatin sekali, banyak hutan yang dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit yang menawarkan keuntungan berlebih
BalasHapusBenar, banyak faktor risiko di belakang itu semua mba yg pastinya punya dampak negatif bila tata kelola sawit tidak diindahkan oleh para pihak terkait ๐.
Hapusterharu membacanya
BalasHapusIy, apalagi kalau lihat ekspresi anak orang utan dan induknya yg bikin baper. Ekspresi wajahnya mengungkap sejuta makna.
Hapuskarhutla ini udah lagu lama, tapi kok ya diputar terus tiap tahun ๐ฅบ semoga ada ketegasan dr pemerintah
BalasHapusYupp, semoga ada regulasi yg win-win solution bagi semua pihak, dan kerusakan alam bisa diminimalisir.
HapusMasyaAllah, bagus sekali mb. Keren banget pemilihan katanya. Jadi nambah kosakata baru nih.
BalasHapusPesannya kena banget, selain tentang kerusakan hutan sawit tapi juga ada kritikan. Suka banget!
Terima kasih banyak mba Sendy ๐คโค. Yuk bikin puisi juga ๐
Hapus